DOSEN PENGAMPU: DRA.ROHANI.M.PD
DISUSUN
OLEH
HUZAIFA
(11216204114)
II.C
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN
SYARIF KASIM
PEKANBARU-RIAU
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur marilah kita ucapkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat pada waktunya.
Shalawat
beriring salam tak lupa pula buat Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yakni Dra.Rohani M.Pd yang telah
memberikan tugas makalah ini untuk
memenuhi nilai semester pada mata pelajaran sosiologi.
Saya
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan
dan kekeliruan dan ini merupakan
tanggung jawab saya sebagai pembuat makalah.
Apabila
terdapat kesalahan saya minta kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan
sarannya saya ucapkan terima kasih.
Pekanbaru,
22 Juni 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Batasan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. INTERAKSI
SOSIAL
1. Pengertian
Interaksi Sosial
2. Tujuan
Interaksi Sosial
3. Model
Pembelajaran Interaksi Sosial
4. Motif
Interaksi Sosial
5. Terbentuknya
Interaksi sosial
B. INTERAKSI
SOSIAL DALAM TINJAUAN ISLAM
BAB III PENUTUP8
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sosiologi
merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang hubungan manusia dengan manusia
lainnya. ilmu ini mengajari kita bagaimana caranya berhubungan baik dengan
orang lain terutama di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Apalagi
sebagai seorang guru harus pandai dalam mengendalikan situasi yang ada terutama
bagi peserta didik dalam proses pembelajaran karena peserta didik perlu
bimbingan dari guru. Maka harus menjadi guru yang profesional dalam segala hal.
Tujuan
dari pembelajaran sosiologi ini ialah kita dapat berinteraksi yang baik dengan
sesama manusia. Menjadi seorang guru juga harus memperhatikan kode etik dan
tidak boleh melanggarnya karena merupakan sudah ketentuan yang harus di taati
agar menjadi guru yang bermoral, disiplin dan bertanggung jawab.
Jadi
kita harus menguasai segala hal yang berhubungan dengan sosiologi karena sangat
bermanfaat dalam kehidupan kite sehari-hari terutama di masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
1. Apakah
interaksi sosial itu ?
2. Jelaskan
apa itu interaksi edukatif dan ciri-cirinya ?
3. Bagaimana
hubungan guru dengan murid dan kinerja guru ?
4. Sebutkan
kode etik guru.
C.
Batasan Masalah
Makalah
ini hanya membahas tentang interaksi sosial, syarat-syarat terjadinya,
Ciri-ciri interaksi edukatif, hubungan guru dengan murid dan kode etik yang ada
di Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
INTERAKSI SOSIAL
1. Pengertian
Interaksi Sosial
Proses
sosial adalah cara-cara yang berhubungan yang dapat di lihat apabila orang
perorangan dan kelompok-kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem
serta bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada
perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah
ada. Interaksi sosial ini dalam islam sama dengan silaturrahmi. [1]
Hadits pentingnya silaturahmi dan
ukhuwah dalam suatu riwayat Rasulullah saw. pernah bertanya kepada para
sahabatnya yaitu :[2]
الَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه
وسلم - : أَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى أَكْرَمِ أَخْلاَقِ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ؟
تَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ وَتُعْطِى مَنْ حَرَمَكَ وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ image
Nabi saw bersabda : Maukah kalian aku tunjukkan akhlak yang paling mulia di dunia
dan diakhirat? Memberi maaf orang yang mendzalimimu, memberi orang yang
menghalangimu dan menyambung silaturrahim orang yang memutuskanmu” (HR.
Baihaqi)
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ
فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ Barangsiapa yang ingin dipanjangkan usianya
dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali persaudaraan” (H.R.
Bukhari-Muslim). “Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya
daripada salat dan saum?” Sahabat menjawab, “Tentu saja!” Rasulullah pun
kemudian menjelaskan, “Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan
yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah,
menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan ukhuwah di antara
mereka, (semua itu) adalah amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang
ingin dipanjangkan usianya dan dibanyakkan rezekinya, hendaklah ia
menyambungkan tali persaudaraan” (H.R. Bukhari-Muslim)
Jadi
interaksi sosial ialah merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis
mencangkup hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok
manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia.[3]interaksi
sama dengan Silaturrahmi dan juga termasuk akhlak yang mulia yang di anjurkan
dan diserukan oleh islam di peringatkan tidak memutuskannya, Allah Ta’ala telah
menyeru hamba_Nya berkaitan dengan menyambung tali silaturrahmi dalam 19 ayat
di kitab_Nya yang mulia.
Ciri-ciri
interaksi sosial adalah :[4]
1. Jumlah
pelakunya lebih dari satu orang.
2. Terjadinya
komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial.
3. Mempunyai
maksud atau tujuan yang jelas.
4. Dilaksanakan
melalui suatu pola sistem sosial tertentu.
Berlangsungnya
suatu proses interaksi didasarkan pada beberapa faktor yaitu:
a.
Imitasi
Imitasi
ialah merupakan tindakan meniru gaya seseorang, misalnya mempunyai peran yang
sangat penting dalam proses interaksi sosial.
b. Sugesti
Sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu
pandangan atau sesuatu sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian di terima
oleh pihak lain.
c. Identifikasi
Merupakan
kecendrungan-kecendrungan atau keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan pihak lain.
d.
Simpati
Merupakan
proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
e.
Motivasi
Merupakan
dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang digunakan seseorang kepada
orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivasi tersebut
menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis dan rasional
dan penuh rasa tanggung jawab.
f.
Empati
Empati
hampir mirip dengan simpati perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau
lebih terlihat secara emosional.[5]
Bentuk- Bentuk Interaksi Sosial
Menurut
Gillin dan Gillin ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya
interaksi sosial yaitu :
1. Proses
yang asosiatif, yang terbagi ke dalam tiga bentuk yaitu : akomodasi, asimilasi
dan akulturasi.
2. Proses
yang disosiatif yang mencakup : persaingan dan persaingan yang meliputi
kontravensi dan pertentangan atau pertikaian (conflict).[6]
2. Tujuan
Interaksi Sosial
Tujuan interaksi ini
menurut beberapa kacamata teori bisa berbeda-beda.
Menurut kacamata pertukaran dan utilitarian, kita berinteraksi biasanya dilakukan karena kita membutuhkan sesuatu. Kita berinteraksi agar kita bisa memenuhi suatu kebutuhan dari lawan interaksi kita tersebut.
Menurut kacamata pertukaran dan utilitarian, kita berinteraksi biasanya dilakukan karena kita membutuhkan sesuatu. Kita berinteraksi agar kita bisa memenuhi suatu kebutuhan dari lawan interaksi kita tersebut.
Dalam kacamata agama
(islam), interaksi, dilakukan dengan tujuan silaturahmi atau membangun ikatan
kasih-sayang, yang didalamnya ada kewajiban saling tolong menolong dalam
kebaikan dan saling mencegah keburukan satu sama lain. Ayat dalam Al-Quran
tentang silaturrahmi ada dalam surat An-Nisa (4:1) yang artinya : [7]
“Hai sekalian manusia,
bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan
dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu.”
Namun
sebagian lainnya yang juga tidak boleh hilang adalah wujud batin yang biasanya
berdampak kepada manfaat non - zahir seperti 'rahmat tuhan, 'kasih sayang atau
lainnya.
Modal
kita untuk memasuki dunia interaksi sosial, yang terbaik adalah norma agama,
karena biasanya kalau kita menjalankan syariat islam dalam norma-norma
interaksi biasanya kita juga tidak akan melanggar norma yang umum berlaku di
masyarakat.[8]
3. Model
Pembelajaran Interaksi Sosial
Richard Anderson dalam Syaiful Sagala, mengajukan dua
pendekatan dan model pembelajaran yaitu yang berorientasi kepada guru yaitu:[9]
1.
Teacher Centred
Approach
Teacher Centered dan pendekatan yang
berorientasi kepada siswa yang disebut Student
Centered. Pendekatan pertama biasa disebut tipe otokratis karena
pendekatannya satu arah yakni dari guru dan pendekatan kedua
disebut tipe demokaratis karena guru memberi peluang peserta didik mengajukan
pertanyaan.
Model belajar yang paling diutamakan dalam pendekatan
ini antara lain diskusi, problem solving, motode simulasi,
bekerja kelompok, dan metode lain yang menunjang berkembangnya hubungan sosial
peserta didik.
Model interaksi sosial
pada hakekatnya bertolak dari pemikiran pentingnya hubungan pribadi (interpersonal
relationship) dan hubungan sosial atau hubungan individu dengan lingkungan
sosialnya.
Dalam konteks ini proses belajara pada hakekatnya
adalah mengadakan hubungan sosial dalam pengertian peserta didik berinteraksi
dengan peserta didik lain dan berinteraksi dengan kelompoknya. langkah yang
ditempuh guru dalam model ini adalah:
a. Guru mengemukakan masalah dalam bentuk situasi sosial
kepada para peserta didik.
b. Peserta didik dengn bimbingan guru menelusuri berbagai
macam masalah yang terdapat dalam situasi tersebut.
c. Peserta didik diberi tughas atau permasala-han untu
dipecahkan, dianalisis, dikerjakan yang berkenaan dengan situasi tersebut.
d. Dalam memecahkan masalah belajar tersebut peserta
didik diminta untuk mendiskusikannya.
e. Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil
diskusinya.
f. Membahas kembali hasil-hasil kegiatannya.
Model interaksi sosial dapat
digunakan antara lain dengan menggunakan motode sosiodrama atau bermain peran (role
playing) keterlibatan peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar cukup
tinggi terutama dalam bentuk partisipasi dalam kelompoknya, partisipasi ini
menggabarkan adanya interaksi sosial did antara sesama peserta didik dalam
kelompok tersebut.
Oleh karena itu, model interaksi
sosial boleh dikatakan berorientasi pada peserta didik dengan mengembangkan
sikap demoktratis, artinya sesama mereka mampu saling menghargai, meskipun
mereka memiliki perbedaan.[10]
2. Student Centered Approach
Student Centered Apporoach (SCA) adalah
pendekatan yang di dasarkan pada pendangan-pandangan bahwa mengajar di anggap
sebagai proses mengatur lingkungan dengan harapan agar siswa belajar dan
dituntut untuk lebih efektif , kritis dan mandiri dalam belajar.[11]
Beberapa konsep penting dalam Student
Centered Learning yaitu :[12]
1.
Pusat
kegiatan belajar ada pada siswa.
2.
Tugas
guru tidak lagi mentransfer informasi.
3.
Tugas
guru ialah menfasilitasi berlangsungnya kegiatan belajar oleh siswa atau
membantu siswa untuk belajar.
4.
Belajar
adalah kegiatan aktif dan self directed.
5.
Pembelajaran
harus secara aktif melakukan refleksi untuk meningkatkan belajarnya.
6.
Motivasi
belajar harus muncul secara intrinsic dari siswa.
7.
Belajar
ialah aktifitas yang bersifat individual, sosial dan kolaboratif.
8.
Guru
bertindak sebagai psikomotor.
9.
Pembelajaran
menentukan tujuan sendiri untuk mengukur keberhasilan dengan bantuan guru.
10. Keahlian belajar akan meningkatkan kualitas
belajar.
Faktor yang penting dalam student centered approach yaitu :
1.
Faktor
Kognitif
Menggambarkan
bagaimana siswa berfikir dan mengingat, serta penggambaran faktor-faktor yang
terlibat dalam proses pembentukan informasi dan pengalaman.
2.
Faktor
afektif
Menggambarkan
bagaimana keyakinan, emosi, dan motivasi mempengaruhi cara seseorang menerima
situasi pembelajaran, seberapa banyak orang belajar dan usaha mereka dilakukan untuk
mengikuti pembelajaran.
3.
Faktor
Perkambangan
Menggambarkan bahwa
kondisi fisik, intelektual, emosional, dan sosial dipengaruhi oleh faktor
genetik yanh unik dan faktor lingkungan.
4.
Faktor
Sosial
Menggambarkan
bagaimana orang lain berperan dalam proses pembelajaran dan cara-cara belajar
dalam kelompok.
5.
Faktor
perbedaan
Menggambarkan bagaimana latar belakang
individu yang unik dan kapasitas masing-masing berpengaruh dalam pembalajaran.
Keuntungan Student Centered Approach yaitu :[13]
1.
Murid
di tuntut untuk lebih kretif, mandiri, aktif, dan percaya diri, juga
meningkatkan pemahaman yang mendalam dari materi yang disampaikan oleh
pengajar.
2.
Murid
dapat mengeksplorasi sendiri pembelajaran yang ia pelajari.
3.
Murid
yang aktif akan merasa fun dalam belajar.
4.
Membuat
suasana kelas menjadi tidak pasif dan terpaku pada pengajar.
Kekurangan Student Centered Approach yaitu : Streesfull bagi siswa yang
kurang aktif dan dan cendrung tertinggal dalam belajar.
4.
Motif
Interaksi Sosial
- Lindgren
(1073) berpendapat bahwa : Motif sosial adalah motif yang dipelajari
melalui kontak orang lain bahwa lingkungan individu memegang peranan yang
penting.
- Berkowitz
(1969) Motif
sosial adalah
motif yang mendaasari aktivitas individu dalam mereaksi terhadap orang
lain.
- Max
Crimon dan Messick (1976) menyatakan bahwa seseorang dikatakan menunjukkan
motif sosial, jika ia dalam membuat pilihan memperhitungkan
akibatnya bagi orang lain.
- Heckhausen
(1980) berpendapat bahwa motif sosial adalah motif yang menunjukkan bahwa
tujuan yang ingin dicapai mempunyai interaksi dengan orang lain.
Motif timbul karena adanya kebutuhan/need. Kebutuhan (need) dapat dipandang
sebagai kekurangan adanya sesuatu, dan ini menuntut segera pemenuhannya, agar
segera mendapatkan keseimbangan. Situasi kekurangan ini berfungsi sebagai suatu
kekuatan atau dorongan alasan, yang menyebabkan seseorang bertindak untuk
memnuhi kebutuhan.
Mc. Clelland (1967) berpendapat bahwa untuk menemukan motif yang
mendasari suatu perbuatan, cara yang terbaik ialah dengan menganalisis motif
yang ada di dalam fantasi seseorang. Word Wort dan Marquis membedakan motif
atas yaitu: [15]
- Motif yang
bergantung pada keadaan dalam jasmani, misalnya : makan, minum dan
sebagainya.
B. Macam-macam Motif
- Motif
biogenetis Merupakan motif yang berasal dari
kebutuhan-kebutuhan organisme orang demi kehidupannya secara biologis.
Motif ini bercorak kepada universal dan kurang terikat kepada lingkungan
kebudayaan tempat manusia itu kebetulan tempat berada dan berkembang.
- Motif sosiogenetis Adalah
motif-motif yang dipelajari orang fan berasal dari lingkungan kebudayaan
tempat orang itu berada dan berkembang.
- Motif
teogenetis Berasal dari interaksi antara manusia deangan
Tuhan seperti yang nyata dalam ibadahnya dan dalam kehidupannya
sehari-hari dimana ia berusaha merealisasi norma-norma agama tertentu.
Contoh, keinginginan untuk mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
*Berbagai motif sosial Teevan dan
Smith (1964) menggolongkan motif atau dasar perkembangan menjadi 2 kelompok
yaitu :
- Motif
primer yaitu motif yang timbulnya berdasarkan proses
kimiawi fisiologik dan diperoleh dengan tidak dipelajari, misalnya haus
dan lapar.
- Motif
sekunder adalah motif yang timbulnya tidak secara
langsung berdasarkan proses kimiawi fisiologik dan umumnya diperoleh dari
proses belajar, baik melalui pengalaman maupun lingkungan.:
5.
Terbentuknya
Interaksi Sosial
1. Kontak
sosial
Kontak
sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama
menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah.
Sebagai
gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badabiah, karena orang
dapat mengadakan hubungan tanpa harus menyentuhnya, seperti cara berbicara
dengan orang yang bersangkutan.
Dengan
berkembangnya teknologi dewasa ini, orang- orang dapar berhubungan satu sama
lain dengan melalui telepon, telegraf, radio, dan lainnya yang tidak perlu
memerlukan sentuhan badaniah. Melalui sosial dapat berlangsung dalam tiga
bentuk yaitu :[16]
a. Antara
orang perorangan
kontak sosial ini
adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaan-kebiasaan dalam keluarganya.
Proses demikian terjadi melalui komunikasi, yaitu : suatu proses dimana dia
menjadi anggota.
b. Antara
orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya. Kontak sosial
ini misalnya apabila seseorang merasakan bahwa tindakan-tindakannya berlawanan
dengan norma-norma masyarakat.
c. Antara
suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
Umpamanya adalah dua
partai politik yang bekerja sama untuk mengalahkan partai politik lainnya.
Kontak sosial memiliki beberapa sifat, yaitu kontak sosial positif dan kontak
sosial negatif.
1. Komunikasi
Komunikasi
adalah seseorang yang memberi tafsiran kepada orang lain (yang berwujud
pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap) perasaan-perasaan apa yang ingin
di sampaikan oleh orang tersebut.
Dengan
adanya komunikasi dan perasaan kelompok dapat diketahui oleh kelompok lain atau
orang lain. Hal ini kemudian merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang
dilakukannya. Dalam komunikasi kemudian sekali terjadi berbagai macam
penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Seluas senyum misalnya, dapat
ditafsirkan sebagai keramah tamahan, sikap bersahabat bahkan sebagai sikap
sinis dan sikap ingin menunjukkan kemenangan.
Dengan
demikian komunikasi memungkinkan kerja sama antar perorangan dan antar
kelompok.Tetapi di samping itu juga komunikasi bisa menghasilkan pertikaian
yang terjadi karena salah paham yang masing-masing tidak mau mengalah.[17]
B.
TINJAUAN
INTERAKSI SOSIAL DALAM ISLAM`
1.
Interaksi Sosial menurut Pandangan al-Quran
Agama Islam adalah agama rahmat.
Sebagaimana al-Qur’an menyatakan bahwa Nabi saw. diutus sebagai rahmatan lil
’alamin.Untuk mengejawantahkan cita-cita besar yaitu rahmatan lil ’alamin
diperlukan kerjasama antara umat manusia tidak terbatas antar intern umat Islam
tetapi dengan non muslim pun perlu dijalin demi cita-cita di atas.
Untuk mewujudkan persaudaraan
antarpemeluk agama, al-Quran telah memperkenalkan sebuah konsep yaitu ta’aruf.
Seperti yang disebutkan dalam al-Quran. Allah berfirman yaitu:[18]
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang wanita, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya saling mengenal. Sesungguhnya orang mulia di antara
kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui Lagi Maha Mengenal.”
Ayat diatas dijadikan sebagai dasar
atas eksistensi interaksi social antar sesama manusia, dimana sebelumnya telah
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan interaksi adalah aksi timbal balik dan
kata ta’aruf dalam hadis tersebut juga bermakna saling karna dalam
penggunaannya dipakai isim masdhar yang setimbang dengan kata tafa’ulun
yang bermakna saling dimana fungsi isim adalah musyarkah.
Selanjutnya kata ta’aruf dalam
hadis tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud disitu adalah pentingnya untuk
saling mengenal dan saling berinteraksi antar satu sama lain dalam hal umum,
tetapi tidak dalam hal yang berhubungan dengan agama karena Allah telah
membedakan diantara manusia yang dia cintai yaitu orang-orang yang beriman dan
bertakwa kepadanya. Dengan kata lain, Allah telah memerintahkan hambanya untuk
saling mengahrgai dan saling menghormati dalam urusan-urusan sosial
kemasyarakatan saja.
Jika hal ini dikaitkan dengan
aktifitas keagamaan, maka hal tersebut telah dijelaskan oleh al-Quran tentang
sistem dalam beragama. Allah berfirman :
Artinya : Untukmulah agamamu dan untukulah
agamaku
Dalam al-Quran juga menganjurkan
agar mencari titik-singgung dan titik-temu antarpemeluk agama. Bahwa al-Quran
menganjurkan agar dalam interaksi sosial, bila tidak ditemukan persamaan
hendaknya masing-masing mengakui keberadaan pihak lain, dan
tidak perlu saling menyalahkan. Seperti yang disebutkan dalam al-Quran. Allah
berfirman yaitu:[19]
Artinya : Katakanlah: “Hai ahli Kitab, Marilah
(berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara
Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita
persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan
sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah”. jika mereka berpaling Maka
Katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang
berserah diri (kepada Allah)”.
Jalinan persaudaraan antara seorang
Muslim dan non-Muslim sama sekali tidak dilarang oleh Islam, selama pihak lain
menghormati hak-hak umat Islam. Seperti yang disebutkan dalam al-Quran. Allah
berfirman :
Artinya : Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik
dan berlaku adil terhadap orang yang tidak memerangi kamu karena agama dan
tidak pula mengusirmu dari negerimu, sesunggujnya Allah menyukai orang-orang
yang berlaku adil
Ketika sebagian sahabat Nabi memutuskan
bantuan keuangan/material kepada sebagian penganut agama lain dengan
alasan bahwa mereka bukan Muslim, al-Quran menegur
mereka dengan Seperti yang disebutkan dalam al-Quran. Allah berfirman yaitu:[20]
Artinya : bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat
petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang member petunjuk atas siapa yang
dikehendakinya. Dan apa saja harta yang yang kamu berikan dijalan Allah, maka
pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan jangalah kamu membelanjakan sesuatu
melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang
kamu berikan, niscaya kamu akan diberikan pahalanya dengan cukup sedang kamu
tidak dianiaya sedikitpun.
Sejarah telah mencatat bagaimana
interaksi sosial dan muamalah dengan orang-orang non muslim yang dilakukan oleh
Rasulullah dan para sahabatnya. Rasulullah saw. sendiri pernah menerima hadiah
dari raja/kepala suku kafir. Bahkan Rasul pun pernah memberi hadiah kepada
mereka.
Jadi, yang dimaksudkan dengan
interasksi sosial menurut al-Quran adalah sikap saling mengahrgai dan saling
menghormati dalam urusan-urusan sosial kemasyarakatan atau dalam bidang
muamalah.
Menurut Magnis Suseno, secara garis
besarnya, etika dapat dilihat sebagai pedoman yang berisikan aturan-aturan baku
yang mengatur tindakan-tindakan pelaku dalam sebuah profesi, yang dalam pedoman
tersebut terserap prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang mendukung dan
menjamin dilakukannya kegiatan profesi si pelaku sebagaimana seharusnya, sesuai
dengan hak dan kewajibannya.
Dalam konteks ke-Indonesiaan, Masdar
Hilmy berpandangan bahwa bagi bangsa Indonesia, adanya keragaman budaya
merupakan kenyataan sosial yang sudah niscaya. Eksternalisasi nilai-nilai
keadilan yang berdimensi multikultural, misalnya, merupakan suatu agenda besar
yang perlu senantiasa di dijalankan oleh semua komponen bangsa.
Didalam al-Qur,an Allah Swt berfirman yaitu:[21]
Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menjadikan kamu
dari seorang laki-laki dan seorang wanita, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya saling mengenal. Sesungguhnya orang mulia di antara
kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui Lagi Maha Mengenal.”
.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Interaksi sosial ialah
merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis mencangkup hubungan antara
orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang
perorangan dengan kelompok manusia.
Interaksi dalam
tinjauan islam sama dengan silaturrahmi yakni sama-sama saling berhubungan
antara manusia satu dengan yang laiinya, di ikat dengan tali cinta , kasih
sayang, tolong menolong dan peduli terhadap sesama.
Motif
interaksi sosial timbul karena adanya keinginan seseorang terhadap dirinya atau
orang lain seperti motifasi yang kita berikan terhadap orang lain atau pun diri
sendiri. Kalau di dalam islam motif ini bisa di artikan sebagai akhlak kepada
diri sendiri karena telah menjaga diri sendiri dan menolong sesama umat itu
juga merupakan akhlak terhadap sesama.
Terbentuknya
interaksi sosial ini juga karena ada dua faktor yaitu : kontak sosial dan
komunikasi. Terbentuknya interaksi ini merupakan hubungan dari sesama manusia
dan selalu menjaga silarurrahmi terhadap umat manusia lainnya.
Jadi
marilah kita kuatkan silaturrahmi kita kepada sesama karena itu juga termasuk
akhlak kepada Allah, menjaga segala ciptaaknnya, menolong sesama, dan
menyayangi satu sama lain maka kita akan terhindari dari segala keburukan.
B. SARAN
Makalah ini sudah kami
buat dengan sebaik-baiknya berdasarkan materi silabus serta referensi dari buku
lainnya dan juga bantuan dari internet untuk membantu memenuhi tugas makalah
kami yang berjudul interaksi sosial dan hubungan guru dengan murid.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto,
Soerjono, Sosiologi Suatu Pengatar, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada,1990
Sunarto,
Kamanto, Pengantar Sosiologi Jakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas
Indonesia, 2004
Dhohiri,
Rohman, Taufiq, dkk, Sosiologi 1, Jakarta : Yudhistira, 2007
Sagala, Syaiful,
Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung: Alfabeta,
2007
Wina,
Senjaya, Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta:Kencana
Prenada Media Group, 2008
Soerjono
Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, PT Raja
Grafindo
Persada,2002
http://www.masbied.com/2012/02/09/interaksi-sosial-menurut-pandangan-al-quran/
http://islamsejati3.blogspot.com/2011/10/hadits-pentingnya-silaturahmi-dan.html
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121105194442AAvLunV
[1] Soerjono Soekanto, Sosiologi
Suatu Pengatar, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,1990), h.66
[2] http://islamsejati3.blogspot.com/2011/10/hadits-pentingnya-silaturahmi-dan.html
[3] Kamanto Sunarto, Pengantar
Sosiologi (Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004), h.35
[4]
Op.Cit, Soerjono Soekanto,
h.69-70
[5] Taufiq Rohman Dhohiri, dkk, Sosiologi
1 ( Jakarta : Yudhistira, 2007), h.48-49
[7] http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20121105194442AAvLunV
[9] Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran,
(cet. V, Bandung: Alfabeta, 2007)
[11] Senjaya Wina, Strategi
Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana Prenada
Media Group, 2008) h. 120
[12] http://kbmefektif.wordpress.com/2010/12/31/student-centered-approach/March10,2012
[13]
Op.Cit, Syaiful Sagala,
h.137
[16] Soerjono Soekanto, Sosiologi
Suatu Pengantar, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada,2002), h.64-66
[17]
Ibid, Soerjono Soekanto,
h.64-67
[18] http://www.masbied.com/2012/02/09/interaksi-sosial-menurut-pandangan-al-quran/
[19]
Ibid, http://www.masbied.com/2012/02/09/interaksi-sosial-menurut-pandangan-al-quran/
Types of Baccarat - How to Play Baccarat - FEBCasino
BalasHapusLearn how septcasino to play baccarat with this guide. Learn the basics of Baccarat with this guide. When 바카라 you play a choegocasino game with Baccarat, the game is always very fun.